Kamis, 11 September 2008
Walikota Kupang Sambangi Tenda Pelayanan Ajeng Ministri
RATUSAN pengamen jalanan yang tergabung dalam Tenda Pelayanan Ajeng Ministri menyambut gembira kedatangan Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe bersama keluarga ke basecamp mereka di lapangan bekas Coca-cola, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (08/9/2008) pukul 10.00 WIB.
Tentu saja kedatangan orang nomor satu di Kotamadya Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu membawa kegembiraan tersendiri buat mereka karena basecamp mereka yang hanya beralaskan tikar dan tenda biru itu akhirnya disambangi oleh seorang Walikota.
“Puji Tuhan, pelayanan tenda ini akhirnya mendapat respond positif. Apalagi yang datang ke mari adalah seorang Walikota Kupang, walaupun bukan dari Jakarta, tetapi ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami,” ungkap Indra, Ketua Kordinator Tenda Pelayanan Ajeng Ministri, ketika ditemui Senin (08/09/2008) pagi.
Begitu juga dengan Ajeng ‘Mamamia’ Astiani dan mama tercintanya Cindy bersama sang Ayah, Herry Kristiono. Mereka menyambut kedatangan Walikota Kupang, Daniel Adoe dan keluarga.
Uniknya kedatangan orang penting di Kupang ini berlangsung sangat sederhana tanpa adanya protokoler seperti biasanya ketika seorang pejabat daerah datang ke suatu tempat. Para pengamen jalanan yang hadir pada saat itu hanya menggunakan kertas karton bekas bertuliskan ‘Selamat Datang Pak Walikota Kupang’ menyambut kedatangan Daniel Adoe beserta keluarga.
“Saya terharu dengan sambutan mereka yang sederhana namun tulus ini. Apalagi, sejujurnya saya katakan keberhasilan saya bisa seperti ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang seperti mereka di Kupang,” ungkap Daniel Adoe yang menambahkan kedatangannya menyambangi tenda pelayanan Ajeng Ministri karena ketika Ajeng datang ke Kupang dalam acara undangan mencari dana pembangunan gereja mengatakan bahwa Ajeng bersama orang tuanya membuka tenda pelayanan anak jalanan dan pengamen. “Karena itu, saya menyempatkan diri mampir ke tenda pelayanan ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Walikota Kupang memberikan sedikit siraman rohani sekaligus memotivasi kepada para pengamen jalanan tersebut untuk tidak pesimis dalam menghadapi masa depan. “Kalian jangan malu atau pesimis untuk menatap masa depan. Kalau punya keinginan untuk maju jangan takut untuk terus berkarya. Dan tentunya diiringi dengan Doa kepada Tuhan agar apa yang kita cita-citakan dikabulkan oleh Tuhan,” ungkap Daniel Adoe.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelum dirinya bisa seperti sekarang ini, pernah juga mengalami hidup prihatin. “Saya bukan berasal dari orang berada. Saya juga sama dengan kalian, saya juga pernah hidup prihatin dan tinggal di jalan. Ketika masih sekolah saya juga bekerja menjual koran maupun mengasong makanan atau minuman.
Tetapi saya percaya pertolongan Tuhan akan tepat waktunya,” tambah Daniel Adoe memberikan sedikit siraman rohani kepada para pengamen jalanan tersebut.
Untuk itu, sambung Daniel, pihaknya di Kupang sedang giat-giatnya melakukan pembinaan kepada orang-orang pemulung dan pengasong dengan menerapkan program pinjaman modal.
“Di sana tidak ada pengamen, tetapi yang banyak adalah pemulung dan pengasong jalanan. Untuk itu, kami menerapkan program pinjaman modal. Jadi setiap satu kelompok diberikan pinjaman Rp 10 juta untuk membuka usaha. Kemudian kami lakukan monitoring dan juga turut membantu memasarkan produk maupun hasil yang mereka buat,” jelasnya.
Tapi sayang pertemuan itu hanya sejenak, karena Walikota Kupang beserta keluarga harus sudah berangkat pulang ke Kupang. Namun, sebelum pamit, Daniel Adoe memberikan santunan untuk pelayanan tersebut sebesar Rp 10 juta berikut persembahan kasih sebesar Rp 1 juta.
“Kami sangat bersyukur atas anugrah Tuhan dengan mengirimlan seorang dermawan berhati tulus, Walikota Kupang beserta keluarga. Semoga santunan ini bisa mermanfaat untuk pelayanan ini dan memuliakan nama Tuhan di tempat ini. Dan kami ucapkan terimakasih yang banyak untuk seluruh keluarga Pak Daniel. Semoga Tuhan Yesus memberikan berkatnya yang melimpah,” ucap Mama Cindy dengan mata berkaca-kaca pertanda gembira bercampur haru.
Rombongan Walikota Kupang beserta keluarga meninggalkan tenda pelayanan Ajeng Ministri pukul 11.00 WIB. Dengan diiringi doa bersama dan saling berjabat tangan, mereka pun meninggalkan tanah kosong bekas Coca-cola Cempaka Putih. (jek/joi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar